Jumat, Januari 30, 2009

Jiwa Yang Istimewa

Dalam kehidupan, kita hanya memiliki 2 pilihan untuk menjadi salah satu penghuni surga dan hidup yang berhasil di hadapat Tuhan Yang Maha esa; yaitu Sukur dan Sabar

1. Syukur
Hidup yang serba kecukupan senantiasa membawa jati diri seseorang kedalam lupa daratan, dimana kekayaan dan kemewahan meninak bobokan jiwanya dan menyanjung raganya agar tetap berada dalam kelalaian....

Begitu banyak kejadian dan contoh nyata, dimana orang yang tertawa lebar berhadapan dengan orang yang meninikan air mata, atau orang yang kenyang perutnya memegang-megang perutunya di depan mata orang yang sedang kelaparan, yang lebih parah lagi adalah orang yang berjalan penuh dengan kegagahan dan kesombongan dengan pakaian mewah dan kendaraan yang nyentrik melweati pengemis dengan baju compang camping serta badan yang lusuh...

Alangkah ironisnya manusia, saat memiliki taring dan sedikit kekuasaan maka akan menganggap dirinya adalaha sang penguasa kehidupan.

Tapi bagaimana kalau itu teralami pada kita, tugas kita dan idealnya adalah bagaimana kita melatih untuk tetap bersyukur, dan bentuk beryukur itu sangat banyak caranya.

Bukankah sang penguasa alam telah berjanji, bahwa orang yang bersyukur akan ditambah rizkinya, sedangkan orang yang tidak bersyukur akan diberi siksaan...

Bana yang akan kita pilih, tambahan rizki atau siksaan

2. Sabar
Begitupun hidup yang serba kekurangan, merasa kita yang paling sengsara didunia ini, merasa bahwa tuhan pilih kasih dalam meberikan rizki, orang yang banyak ibadah tapi rizkinya terkalahkan oleh orang yang yang tidak pernah menyembah-Nya, yang pada akhirnya kita bersuudzon kepada -Nya, walau tanpa disadari...

Saat berjalan berdampingan dengan orang yang memiliki kelebihan rizki, fikiran kita memutar "bagaiman caranya kita bisa seperti segaya orang itu, atau saat kita melihat orang yang sedang makan dengan makanan yang sangat mahal dan enak, lidah kita menciplak, liur kita hampir keluar, lalu otak kita berkata dalam fikirannya "ingin rasanya seperti mereka"...

Semakin lama kita meninggalkan sabar, semakin parah kita merasa tersiksa...

Jadi dengan kesabaran dan selalu bersikap sabar...sabar...dan sabar, maka kita akan bisa mendapatkan hidup yang nyaman dalam hati, walau perut masih kosong, atau menahan keinginan yang sangat kita inginkan.

Bukankah Tuhan juga telah berjanji bahwa dengan bersabar bila ingin mendapat kasih sayang-Nya dan lebih dekat dengan-Nya.

Namun yang paling ideal adalah kalau kita bisa menyatukan kedauanya dalam kehidupan kita apapun kondisi dan keadaannya.Dan bila kita bisa menyatukan keduanya, percayalah bahwa Tuhan menjanjika Syurga.

Tidak ada komentar:

Sejauh Mana

Sejauh apa yang kita cari...
Kita akan selalu mengikatkan hati dengan jiwa dan raga
yang dipenuhi dengan harapan

Dan sedekat apa yang kita rasakan...
akan selalu menjadi sebuah senyuman tanpa batas
memenuhi alam semesta

Lalu sesingkat kehidupan yang kita jalani...
Haruslah selalu berpegangan tangan
agar abadi dalam cinta dan asa

Kemudian sepanjang apa kehidupan kita...
Berjanjilah untuk selalu bersama
dalam suka dan duka

(dari akang)