Senin, Desember 08, 2008

"KARENA"

Karena sering aku bagun pagi
Aku lebih sering tertidur dari pada tidur
Padahal tidurpun adalah kebajikan bila diniatkan

Karena tak tahu kapan datangnya ajal
Hampir tak pernah kutulis dan kuucapkan wasiat
Padahal suara hati dan janjiku pun tak hanya satu dua

Karena kedua perekam itu tak terlihat
Begitu nikmatnya kubicarakan kejelakan orang lain
Padahal suara hati pun terekam oleh keduanya

Karena tidak melakukan dosa besar
Sering kumerasa amal kebajikanku sudah cukup
Padahal kumpulan dosa kecilku
Menjadi dosa-dosa besar

Karena ibadah wajib sudah kukerjakan
Sering kumerasa amal kebajikanku sudah cukup
Padahal tak ada jaminan kualitas atas hal itu

Karena kemalangan itu pedih dan anugrah itu nikmat
Tentu kupilih anugrah dan kutolak kemenangan
Padahal ada tiadanya bukan aku yang mencipta

Karena kematian belum menghampiriku
Sedikit yang kuperbuat untuk menghadapinya
Padahal ketika itu keputusasaan pun tak ada guna

Karena manusia bisa beralasan
Beribu "karena" terucap dan dipersiapkan
Padahal kelak itu pun tak bisa dijadikan alas an



Keutamaan Bangun Shubuh

Apabila bangun dari tidur dan berniat untuk menghasilkan keutamaan yang besar, maka berusahalah sekuat tenaga untuk bangun sebelum terbit fajar supaya bisa shalat di awal waktu, karena shalat dalam suasana masih gelap lebih baik dari pada salam dalam suasana sudah terang.

Apabila seseorang mengerjakan shalat pada awal waktu dan masih dalam keadaan gelap, maka para malaikat malam hadir menyaksikan shalatnya. Dan apabila shalat itu lama disebabkan bacaan yang tartil hingga Nampak cahaya, maka para malaikat siang hadir pula sambil menyaksikan sholatnya.

Juga apabila seseorang mengerjakan shalat sejak awal waktu, dengan bacaan yang panjang, maka ditengah-tengah bacaan tersebut alam berubah dari gelap menjadi terang.
Kegelapan itu sesuai dengan kehidupan kematian dan ketidak-adaan, sedangkan cahaya itu sesuai dengan kehidupan wujud. Maka ketika manusia bangun dari tidurnya, seakan-akan ia berpindah dari kematian menuju kehidupan dan dari tidak ada menjadi ada, dan dari diam menajdi bergerak.

Keadaan yang menakjubkan ini menunjukan kepada akal bahwa tidak ada yang dapat melakukan perubahan ini kecuali Al Khaliq dengan hikmah. Ketika itu akan menjadi terang dengan cahaya ma’rifat ini terbebas dari penyakit hati. Karena kebanyakan manusia ditimpa penyakit hati, yaitu cinta dunia, keserakahan, dengki, saling membanggakan diri.
Para nabi seperti halnya para dokter mengajak manusia untuk melakukan ketaatan dan ubudiyah mulai bangun dari tidur, karena sangat bermanfaat dan bisa menghilangkan penyakit. Demikianlah dikatakan oleh Asy-Syarbini. Hendaklah mengawali waktu dalam harimu dengan berdzikir menyebut asma Alloh Swt.

"Setan mengikat belakang kepala salah seorang dari kamu di waktu tidur dengan tiga ikatan. Ia memukul pada setiap ikatan seraya berkata : Tetaplah di tempatmu, malam masih panjang, maka tidurlah. Jika ia terbangun sambil menyebur nama Alloh swt. Terlepaslah satu ikatan, dan jika ia shalat, terlepaslah seluruh ikatan. Maka ia pun menjadi giat dan baik jiwanya. Kalau tidak, maka iapun berjiwa buruk dan malas".(HR. Bukhari)

Sumber :Muroqil Ubudiyah (BAB : Adab Bangun Tidur)

Tidak ada komentar:

Sejauh Mana

Sejauh apa yang kita cari...
Kita akan selalu mengikatkan hati dengan jiwa dan raga
yang dipenuhi dengan harapan

Dan sedekat apa yang kita rasakan...
akan selalu menjadi sebuah senyuman tanpa batas
memenuhi alam semesta

Lalu sesingkat kehidupan yang kita jalani...
Haruslah selalu berpegangan tangan
agar abadi dalam cinta dan asa

Kemudian sepanjang apa kehidupan kita...
Berjanjilah untuk selalu bersama
dalam suka dan duka

(dari akang)